Senin, 12 Oktober 2009

Teknologi Informasi: Mengembangkan Kebijakan dan Sistem-Sistem Komunikasi

Teknologi Informasi: Mengembangkan Kebijakan dan

Sistem-Sistem Komunikasi

Perencanaan dan kebijakan komunikasi dalam beberapa masyarakat atau bangsa dipengaruhi dan dibentuk oleh faktor-faktor dunia nyata. Pembuatan kebijakan adalah tahap awal dimana permasalah-permasalah diakui dan upaya-upaya khusus dari pemerintah yang dibuat untuk menentukan arah. Di banyak bangsa, teknologi informasi merupakan sumber daya yang penuh energi, salah satu yang tidak dapat dihabiskan dengan cara digunakan. Lebih lanjut, sumber ini membantu dalam organisasi dan alokasi sumber-sumber lainnya. Pemantauan distribusi sumber-sumber tersebut secara strategis sama baiknya dengan secara operasional. Negara-negara dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tinggi, secara hati-hati merancang strategi nasional untuk perencanaan dan kebijakan komunikasi yang dapat memantau pertumbuhan ekonomi, politik, budaya dan teknologi.

Revolusi Komunikasi

Perkembangan pertama teknologi komunikasi modern dan arus informasi internasional sebagai proses evolusi dan yang biasa, sama seperti proses-proses melewati masyarakat Barat yang sering dilalui dalam 4 abad terakhir. Banyak ahli yang memandang masa ini sebagai bentuk unik dari percepatan pertumbuhan ekonomi, politik atau teknologi. Mereka melihat teknologi modern dari komunikasi sebagai ”penyelamat”, memiliki kapabilitas, dan tentu saja kekuatan, untuk mengurangi konflik, kemiskinan, dan disintegrasi. Permasalahan utama dilihat dalam konflik antara demokrasi dan ”totaliterisme”.

Sudut pandang kedua lebih bersifat pesimistik. Ia melihat krisis dunia tidak hanya penderitaan kematian kekuatan-kekuatan industri yang dominan, tapi sebagai dunia yang tidak terindustrialisasi yang sepenuhnya didominasi oleh dunia yang terindustrialisasi. Permasalahan utama dari waktu kita tidak hanya ekonomi, politik, dan teknologi dalam alam, tapi pada dasarnya berhubungan dengan kebudayaan dan komunikasi. Dalam bidang penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini jelas bahwa perkembangan dalam teknologi komunikasi seperti satelit, komputer, dan video selama tiga dekade terakhir telah jauh melebihi kemampuan pembuat kebijakan dan komunitas akademis.

Sebagai hasil dari perkembangan teknologi, seluruh aspek-aspek individual dari industri-industri informasi dan komunikasi telah dikombinasikan untuk menempa produk baru dengan potensi yang sangat hebat untuk pengembangan ke seluruh aspek kehidupan dan implikasi yang signifikan untuk pasar ekonomi. Dalam bidang komunikasi, konseptualisasi telah menjadi hal yang penting dalam masyarakat global sekarang ini, tidak hanya dengan membentuk gambaran teknologi komunikasi, tapi juga dengan mempengaruhi konteks dalam apa yang kita lihat sebagai dunia dan membentuk ide dan kebijakan. Singkatnya, konsep membentuk parameter dalam apa yang dapat kita operasikan.

Teknologi Vs Tradisi

Beberapa alternatif yang mencontoh Gandhi (India), Julius Nyerere (Tanzania), Mao Zedong (China), dan Ayatollah Khomeini (Republik Islam Iran), mengambil keuntungan dari infrastruktur komunikasi ke dalam saluran tradisional seperti pertemuan komunitas dalam skala besar, pasar, masjid, dan bazaar. Saluran-saluran tradisional tersebut secara historis telah diabaikan sebagai tempat-tempat yang tidak teridentifikasi yang berguna dalam klasifikasi dan pendidikan. Sebagai contoh, adanya komunikasi orang per orangan, tapi beberapa negara juga telah mengembangkan bentuk tradisional dari komunikasi publik yang menyerupai media massa. Tanpa keuntungan dari teknologi, saluran ini dapat mencapai masyarakat sebanyak yang dicapai oleh surat kabar. Dalam mempelajari saluran-saluran tradisional tersebut, penggunaan potensi yang penting akan diidentifikasikan dan koordinasi antara teknologi modern dan saluran-saluran tradisional dapat dicapai.

Kemunduran media massa konvensional seperti yang kita ketahui terjadi pada 1960 dan 1970 harus menjadi ujian alternatif bagi kita. Pada tahun 1980 dan awal 1990 di Amerika Serikat dan negara-negara terindustrialisasi lainnya kita telah melihat peningkatan ”class media” – dikhususkan pada publikasi, stasiun radio, dan rumah film- yang dapat mencapai porsi yang besar dari populasi dalam waktu yang singkat. Teknologi baru telah berkembang dan institusi-institusi seperti Intergovernmental Bureau of Informatics (IBI) telah didirikan. Institusi-institusi tersebut cenderung untuk membuat penggunaan informatik sebebas-bebasnya tanpa mendirikan definisinya secara seksama.

Definisi resmi IBI, sesuatu yang lebih disederhanakan, adalah: informatik adalah aplikasi rasional dan sistematis dari informasi ke ekonomi, sosial, dan permasalahan politik. Bidang baru ini dipengaruhi oleh dua perkembangan yang sangat berbeda. Yang pertama adalah munculnya teknologi mikroelektronik. Sedangkan yang kedua adalah realisasi kebutuhan untuk pembuatan kebijakan yang koheren dalam wilayah tersebut. IBI telah membuat tujuh prinsip yang membentuk rekomendasi untuk kebijakan informatik nasional, yaitu:

  1. pertimbangan informatik dalam formulasi strategi dan kebijakan-kebijakan untuk perkembangan nasional
  2. informatik khusus yang berkuasa dan perwakilannya untuk menyelaraskan efek
  3. program-program pendidikan dan pelatihan yang lebih banyak untuk menghasilkan tenaga kerja yang mampu menggunakan teknologi-teknologi terbaru
  4. kapabilitas produksi informatik
  5. perkembangan kebijakan-kebijakan untuk penggunaan pelayanan dan sistem telekomunikasi serta komunikasi secara tepat
  6. pengenalan kebutuhan untuk memelihara tradisi kebudayaan dan teknologi pemantauan untuk keuntungan masyarakat
  7. kerjasama dan interaksi regional dan internasional

Teknologi Komunikasi dan Perkembangan Nasional

Asumsi terkini yang ada adalah banyak media komunikasi dan teknologi dapat membantu proses perkembangan jika aturan-aturan dan pemimpin-pemimpin bangsa memilih untuk mecari pertumbuhan teknologi tersebut. Teknologi dan informatik dapat dengan mudah menjadi kebudayaan integratif yang dominan dan paradigma epistemologi dalam beberapa masyarakat, tapi tidak ada satu orang pun yang dapat menyangkal tekanan besar dari ilmu pengetahuan, ideologi, atau mitologi pada masyarakat yang sama.

Teknologi komunikasi dapat membimbing pola pikir kita, tapi hanya keseluruhan skema integratif atau model yang dapat mengilustrasikan kompleksitas dan kontradiksi dari teknologi komunikasi dan masyarakat dengan baik, dan mungkin memberikan gambaran yang lebih baik mengenai dialektika teknologi dan perkembangan.

Kerangka Konseptual Untuk Teori dan Kebijakan

Pada ujian literatur dan institusi yang berhubungan dengan rencana dan kebijakan komunikasi, pendekatan penelitian yang berbeda telah diidentifikasikan sebagai:

  1. rencana daerah luas dengan tujuan-tujuan kebijakan terhadap distribusi kekuatan komunikasi pada masa depan masyarakat
  2. rencana komprehensif menguji seluruh aspek sistem komunikasi dalam kerangka sosiopolitik masyarakat
  3. perkembangan mendukung komunikasi dirancang untuk memperbesar partisipasi ahli waris dalam proyek dan untuk memastikan eksekusi dan keberhasilannya
  4. transfer dan penilaian teknologi, terutama inovasi pada beberapa wilayah seperti satelit komunikasi dan tv kabel
  5. pemantauan dan regulasi serta konsekuensi-konsekuensi mereka yang legal dan institusional
  6. pendekatan normatif dan orientasi tujuan pada program informasi kebijakan memainkan peran aktif dalam perluasan pandangan politik dan kebudayaan masyarakat melalui program-program alternatif dan kritis
  7. ekonomi informasi, menjelaskan sektor informasi dari kontribusi ekonomi kepada keseluruhan pertumbuhan ekonomi
  8. pendekatan integrasi terhadap metodologi komprehensif

Sumber-sumber komunikasi tersedia untuk pendekatan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:

  1. komunikasi tradisional dan interaksi interpersonal
  2. media massa dan telekomunikasi konvensional
  3. aplikasi ruang dan teknologi yang tinggi

Hubungan antara masyarakat yang berbeda dengan negara yang berbeda atau sistem kepada aspek-aspek yang berbeda dari teknologi komunikasi lebih bersifat melebar daripada langsung. Masyarakat atau negara mungkin memantulkan ciri-ciri sistem dan teknologi kombinasi tradisi komunikasi dan beberapa diantaranya mungkin lebih kuat dan lebih dominan daripada lainnya pada setiap saat dan setiap tingkatan, berdasarkan kondisi sosial, kebudayaan, politik dan ekonomi.

Implikasi Untuk Kebijakan Komunikasi Massa dan Internasional

Idealnya, langkah pertama dalam formasi kebijakan harus ada definisi yang tepat mengenai konsep-konsep seperti ”informatik” dan ”telematik”. Selama kata-kata seperti telematik, telekom dan sibernetika digunakan, maka tidak ada batas dalam bidangnya. Definisi harus menjelaskan dengan tepat apa yang sedang ditransmisikan secara elektronik. Informatika menyatakan bahwa informasi sedang disalurkan dan informasi secara signifikan berbeda dari aliran data bit yang tidak terinterpretasikan yang berpindah dari komputer ke komputer lain melalui saluran telepon. Hal tersebut memungkin informatik untuk menggantikan terminologi lain yang populer jika prekondisi tersebut ditemukan.

Dua puluh tahun yang lalu telekomunikasi merupakan sesuatu yang diterima untuk digunakan. Tapi sekarang ini ketelitian dalam bahasa sangatlah penting, sebagai bentuk-bentuk bahasa kebiasaan kita untuk berpikir dan berkonseptualisasi. Sekali saja terminologi datang sebagai mode, kita akan menjadi tawanan dari terminologi tersebut, dan kemampuan kita untuk bergerak telah dihambat.